Terima Kasih
Lagi di travel C*paganti, otw ke Bandung, dan bosen banget, plus sakit perut.. Tiba2 keingetan ceramah kmrn sore. Jadi, kmrn itu saya diajak tante saya buat dengerin ceramah seorang ustadz di suatu ruangan di salah satu gedung di daerah Kuningan-Jakarta. Salah satu bahasan yg paling saya inget adalah tentang arti "terima kasih". Ternyata ada makna yg mendalam ttg dua kata itu. Dua kata yg sering diucapkan hampir setiap orang setelah mendapatkan sesuatu, baik itu berupa benda ataupun jasa. Artinya adalah bahwa setiap setelah kita 'terima', adalah suatu konsekuensi mutlak untuk kita juga 'kasih' (ngasih/memberi). Contoh sederhananya adalah jika kita mendapatkan rezeki berupa uang (gaji/hadiah), maka wajib bagi kita membagi/mengeluarkan sebagiannya untuk orang lain yg membutuhkan.
Berani terima, berani ngasih.
Terima besar, ngasih besar.
Sering terima, sering ngasih.
Dan begitu seterusnya, sampai akhirnya hal itu menjadi suatu kebiasaan.
So, sudah sampai mana 'keberanian' kita?? Untuk 'ngasih' dan percaya bahwa apa yg kita 'kasih' itu akan dikembalikan dalam jumlah berkali lipat dan dalam bentuk bermacam-macam, bahkan seringkali dengan cara yang tidak di-duga2.
Berani terima, berani ngasih.
Terima besar, ngasih besar.
Sering terima, sering ngasih.
Dan begitu seterusnya, sampai akhirnya hal itu menjadi suatu kebiasaan.
So, sudah sampai mana 'keberanian' kita?? Untuk 'ngasih' dan percaya bahwa apa yg kita 'kasih' itu akan dikembalikan dalam jumlah berkali lipat dan dalam bentuk bermacam-macam, bahkan seringkali dengan cara yang tidak di-duga2.
Komentar