it's time to move on..
After the half year preparation, finally my sister has married last friday (070809. Hm,,great date, isn't it? =D).
Setelah acara resepsi malam itu, tiba2 masuk sebuah SMS ke HP saya dengan nomor yang tidak saya kenal. Si pengirim bilang, "lel, gtw knp tp tiba2 pgn sms km and say dont worry,u will have a great life waiting just in the corner ahead.keep smiling ok :-)". Usut punya usut, akhirnya saya tau sapa yang nge-sms. Dia adalah orang yang pernah dekat dengan saya beberapa tahun yang lalu. Dekat karna sesuatu, pernah berantem karna sesuatu, berdamai kembali, dan sempet loose contact juga karna sesuatu. Huh,,
Saya sebenernya ngerti apa maksud tersirat dari SMS-nya itu. He a little bit worry about me, maybe. Setelah baca SMS itu dan beberapa kali bales2an SMS, akhirnya saya teringat dengan sebuah note yang dibuat oleh sahabat saya tepat di hari yang sama, di siang harinya. Isi note itu sangat mengusik saya, mengingatkan saya akan sesuatu hal bahwa saya harus bener2 move on dari semua masa lalu saya. Sebesar apapun saya pernah merasa tidak dihargai, sebesar apapun saya pernah mengalami suatu trauma, yang bisa membuat saya move on sebenar-benarnya adalah diri saya sendiri. Satu tahun ini saya sangat gemar membaca buku self motivation dan sejenisnya, baik yang berlatar belakang agama, ataupun umum. Dari berbagai buku itu saya menarik satu benang merah yang sama antara satu buku dengan buku yang lain, bahwa kita bertanggung jawab atas kebahagiaan kita, seberapapun besarnya pengaruh lingkungan dan orang lain, kita masih berhak memiliki kebahagiaan yang kita harapkan, as soon as we decide to be happy at no reason, dan kalau boleh saya tambahkan secara sepihak, selama kebahagiaan itu tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Agak aneh memang kalo kebahagiaan bisa merugikan diri sendiri. Tapi memang kenyataannya ada kok, dan saya pernah merasakannya sendiri. Kita bisa bahagia tanpa harus memiliki atau menggapai sesuatu terlebih dahulu, karna kebahagiaan itu ada di dalam hati kita, udah default factory setting tiap manusia, tinggal diaktivasi aja tombol ON-nya.
Ya, sekarang, perlahan tapi pasti, saya siap untuk bener-bener move on dan menjadi lebih baik. Insya Allah,, =)
Setelah acara resepsi malam itu, tiba2 masuk sebuah SMS ke HP saya dengan nomor yang tidak saya kenal. Si pengirim bilang, "lel, gtw knp tp tiba2 pgn sms km and say dont worry,u will have a great life waiting just in the corner ahead.keep smiling ok :-)". Usut punya usut, akhirnya saya tau sapa yang nge-sms. Dia adalah orang yang pernah dekat dengan saya beberapa tahun yang lalu. Dekat karna sesuatu, pernah berantem karna sesuatu, berdamai kembali, dan sempet loose contact juga karna sesuatu. Huh,,
Saya sebenernya ngerti apa maksud tersirat dari SMS-nya itu. He a little bit worry about me, maybe. Setelah baca SMS itu dan beberapa kali bales2an SMS, akhirnya saya teringat dengan sebuah note yang dibuat oleh sahabat saya tepat di hari yang sama, di siang harinya. Isi note itu sangat mengusik saya, mengingatkan saya akan sesuatu hal bahwa saya harus bener2 move on dari semua masa lalu saya. Sebesar apapun saya pernah merasa tidak dihargai, sebesar apapun saya pernah mengalami suatu trauma, yang bisa membuat saya move on sebenar-benarnya adalah diri saya sendiri. Satu tahun ini saya sangat gemar membaca buku self motivation dan sejenisnya, baik yang berlatar belakang agama, ataupun umum. Dari berbagai buku itu saya menarik satu benang merah yang sama antara satu buku dengan buku yang lain, bahwa kita bertanggung jawab atas kebahagiaan kita, seberapapun besarnya pengaruh lingkungan dan orang lain, kita masih berhak memiliki kebahagiaan yang kita harapkan, as soon as we decide to be happy at no reason, dan kalau boleh saya tambahkan secara sepihak, selama kebahagiaan itu tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Agak aneh memang kalo kebahagiaan bisa merugikan diri sendiri. Tapi memang kenyataannya ada kok, dan saya pernah merasakannya sendiri. Kita bisa bahagia tanpa harus memiliki atau menggapai sesuatu terlebih dahulu, karna kebahagiaan itu ada di dalam hati kita, udah default factory setting tiap manusia, tinggal diaktivasi aja tombol ON-nya.
Ya, sekarang, perlahan tapi pasti, saya siap untuk bener-bener move on dan menjadi lebih baik. Insya Allah,, =)
Komentar
jadi kapan menyusul mbak Asti, menikah??? =D
(Diplomatis MODE: ON) :D
*penasaran mode ON*
yang nge-sms? temen gw..
yaaahhh... jawabanmu diplomatis sekali lee...
Lu kemane aje sih? kok kita ga pernah ketemu ya?? udah dapet kerja nih ya kayaknya.. :D
"we dont wait to be happy, darl.
it's all about gratitute and enjoy"
:)
iya bener Laf,,makasi quote-nya ya :)