Cerita dari Kelas Inspirasi Bandung

Semuanya berawal dari publikasi Yayasan Indonesia Mengajar tentang Kelas Inspirasi (KI) 2 tahun 2013 ini. Kalo ga salah udah dari akhir taun yang lalu berita tentang KI 2 ini mulai dipublikasikan, sekaligus juga pembukaan pendaftaran inspirator-inspiratornya. "Inspirator", begitu mereka menyebut para pengajar/relawannya. Saya memang sudah tahu sebelumnya kalau akan diadakan KI yang kedua tahun 2013 ini. KI yang pertama adalah tanggal 25 April tahun lalu, tepat 2 hari setelah hari presentasi MT saya di Akzonobel. Tahun lalu saya belum mendapatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari KI. So, saat saya tahu akan ada lagi KI di tahun 2013, then saya akhirnya mendaftarkan diri untuk KI Bandung. Sampai akhirnya saya mendapat kabar pertama kali dari twitter bahwa saya diterima. Yeayy!! Jadi dari jauh-jauh hari saya sudah merencanakan untuk cuti di tanggal 20 Februari. Kebetulan tahun ini KI diadakan tidak hanya di Jakarta, tapi juga di kota-kota lain di Indonesia, yaitu Bandung, Jogja, Surabaya, Solo, dan Pekanbaru. Saya mendaftarkan diri untuk KI Bandung, walaupun tempat kerja saya di Cikarang cenderung lebih dekat ke Jakarta. Kenapa? Karena dari lahir saya tinggal di Bandung dan saya menuntut ilmu di Bandung. Jadi, saya juga ingin berbagi inspirasi dengan adik-adik generasi penerus di Bandung. Saya ingin melihat apa bedanya sekarang dengan jaman saya dulu, sekitar tahun 90-an. 

Tanggal 10 Februari adalah hari dimana briefing diadakan di Saung Angklung Udjo. Sayangnya saya tidak bisa hadir di acara itu karena di hari yang sama saya juga ada di Bandung untuk mengikuti kick off Supply Chain kantor. Setelah itu saya mendapat kabar tentang lokasi SD dimana saya akan mengajar dan siapa saja teman satu kelompoknya. Saya akan mengajar di SDN Centeh 3. Ini adalah untuk pertama kalinya saya mendengar ada SD namanya Centeh di Bandung. Hahaha.. Setelah itu saya membaca satu persatu nama-nama pengajar lainnya yang sama-sama mengajar di SDN Centeh 3 bersama saya. Total pengajarnya ada 7 orang. Selain saya, ada Bintan yang seorang staf pengajar di SR ITB. Bintan ini ternyata adalah teman SMA saya waktu dulu. Kita memang ga pernah kenal sebelumnya karena ga pernah sekelas juga. Justru di KI 2 ini kita jadi kenal. Selanjutnya ada Farhan, sang penyiar Delta FM. Sering denger nama ini dong.. Hampir semua orang tau beliau ini karena sering muncul di TV juga. Dari sini saya baru tahu kalau beliau adalah pengurus PERSIB juga. Sebelumnya, yang saya tahu tentang Akang Farhan ini selain dia adalah MC, dia juga alumni dari SMA yang sama dengan saya dan Bintan. Selanjutnya ada Kang Goris Mustaqim. Buat anak ITB angkatan 2004 harusnya ga ada yang ga kenal pria asli Sunda yang satu ini. Dulu Kang Goris adalah ketua OSKM ITB 2004. Lulusan Sipil 2002 ini sekarang jadi Social Entrepreneur di Garut. Sebelum kenal langsung dengan Kang Goris ini, saya pernah melihat video waktu Kang Goris presentasi tentang Social Entrepreneurnya di TedXBandung. Awalnya saya pikir Kang Goris ini bisnis Domba Garut juga, ternyata enggak. Hahaha.. Beliau seperti membuat sebuah inkubator bisnis untuk mengembangkan sumber daya yang ada di Garut. Salut!! Selain itu, ada juga Pak Handi yang seorang Dosen Bahasa Inggris di UPI. Melihat 2 sosok dosen di tim Centeh 3 ini bikin saya sedikit iri. Rasanya pengen bisa jadi dosen kayak mereka dan tinggal di Bandung. Ah, curcol kan jadinya. Well, I still hope I can be like that someday. Karena sebenarnya saya ingin kembali berkarya dan tinggal di Bandung. Bukan karena saya ga mau merantau, tapi lebih karena saya sudah terlanjur jatuh cinta dengan Bandung. Dua orang sisanya adalah Kak Fitri dan akang Ebith Beat A. Kak Fitri ini seorang Manager di Total E&P, sedangkan Ebith adalah pemusik. Sayangnya keduanya berhalangan hadir di hari-H KI 2. Kak Fitri tiba-tiba harus ke Balikpapan, sedangkan Kang Ebith tidak bisa hadir karena jadwal KI 2 ini kebetulan bentrok dengan jadwal tur musiknya. Oya, dan ga lupa ada 1 orang lagi yang sangat-sangat berjasa mengabadikan momen-momen Tim Centeh 3. Siapa lagi kalo bukan Afifa Zahiya sang fotografer. Btw, foto-foto di post ini adalah hasil jepretan Afifa. Thank you.. :)

Well, mengetahui akan berada satu kelompok dengan orang-orang hebat ini, saya jadi bingung sendiri memikirkan metoda yang akan saya pakai untuk mengajar nanti. Saya pikir presentasi dengan file PPT dari laptop sudah cukup, tapi ternyata tidak di semua kelas tersedia infokus. Ah, kenapa ga kepikiran dari kemarin-kemarin ya? Tapi ya sudahlah, toh di semua kelas pasti ada papan tulisnya. Tak ada akar, rotanpun jadi.

Tim Centeh 3 (Goris, Bintan, Farhan, Lelly, Handi), plus fotografer (Afifa)
Daaaann hari yang ditunggu-tunggu itupun tiba. Tanggal 20 adalah Hari Rabu, tapi dari Hari Senin saya sudah terngiang-ngiang tentang KI 2 ini. Sebagai tambahan mengajar saya akan menambahkan Sesi "Pohon Cita-Cita". Idenya berawal dari profesi saya yang seorang planner dan pengalaman saat melaksanakan suatu acara di kantor dan pernah menggunakan metoda Pohon Cita-Cita ini. Thanks God I had been on that event 2 years ago. Hari itu saya masuk ke 4 kelas, dan semuanya menyenangkan, walaupun di kelas-kelas terakhir suara saya sudah hampir habis. Hahaha.. Awalnya saya menjelaskan profesi saya sebagai seorang planner, lalu saya sambungkan ke cita-cita anak-anak SD itu. Saya tekankan kepada mereka bahwa sebenarnya secara tidak langsung kita semua adalah planner, setidaknya planner untuk kegiatan kita sehari-hari. Mempersiapkan diri untuk ujian, mempersiapkan buku-buku untuk di bawa ke sekolah, sampai mempunyai cita-cita itu merupakan sebuah planning (perencanaan). Di Sesi "Pohon Cita-Cita" mereka menempelkan kertas berbentuk daun yang sudah mereka tulis dengan nama dan cita-cita mereka. Harapan saya, dengan adanya Pohon Cita-Cita di kelas mereka, mereka akan selalu ingat tentang cita-cita mereka dan berusaha mencapainya. 

Menempel cita-cita di tempat tertinggi pohon cita-cita

Ini cita-citaku. Apa cita-citamu?
And finally, after this event I just want to say thank you to all my teachers that have already teach me lots of things, not only knowledge, but also values.

Sehari itu adalah hari yang cukup melelahkan buat saya karena segera setelah acara saya harus kembali lagi ke Cikarang. Tapi di hari itu saya bukan hanya menginspirasi, tapi justru lebih terinspirasi dengan anak-anak itu. Thanks to all of you too!! :)

Komentar

Postingan Populer