My Boss, My Rockstar
Ibu Indriasari. Nama yang sederhana, sesederhana pembawaannya.
Aku mengenal Ibu Indri, begitu nama panggilannya, sekitar akhir Februari 2011 yang lalu. Pertama kali bertemu dengan beliau adalah pada saat wawancara kerja pada tahap seleksi untuk masuk tempatku bekerja sekarang. Pada saat itu, Bu Indri, di usianya yang baru 32 tahun, menjabat sebagai Planning Manager. Wawancara berjalan sangat menyenangkan, tidak serius seperti wawancara-wawancara kerja pada umumnya. Bu Indri itu ramah, murah senyum, dan kalau ketawa nggak pernah ditahan, berani tertawa lepas. Inilah satu hal unik yang beliau punya.
Satu bulan berlalu dari pertemuan pertama itu, aku akhirnya resmi menjadi seorang Management Trainee (MT) perusahaan tempatku bekerja sekarang, di bagian Planning, dengan Bu Indri sebagai atasan sekaligus mentorku. Seiring berjalannya waktu, aku makin mengenal sosok bosku ini. Selain ramah dan murah senyum, beliau pun cerdas dan sangat motivatif. Bu Indri selalu menyemangati anggota timnya untuk selalu positive thinking dalam kondisi apapun. She's prefer to find the way out than asking why a problem happened . Bu Indri adalah sosok yg almost perfect. Sosok wanita karier yang paling ideal, menurutku. Ibu dua anak ini terlihat "segala bisa" dan multitasking.
*Bu Indri di ulang tahunnya yang ke-32*
Pernah pada suatu saat dimana kondisi pekerjaan sedang complicated dan aku berada di puncak stres, Bu Indri mengirimkan pesan lewat Blackberry Messenger (BBM). Redaksinya kurang lebih seperti ini:
"Lel, keep up the spirit ya. Bulan ini memang berat untuk tim kita, tapi setidaknya kita bisa belajar banyak hal dari sini. Mungkin bulan ini kita memang belajarnya harus lebih keras dari sebelumnya, yang penting keep positive aja."
Terharu sekali, tidak menyangka di kondisi genting seperti saat itu beliau masih menyisakan waktunya hanya untuk mengirimkan BBM malam-malam berisi kalimat motivasi. Sederhana, namun sarat makna.
Bu Indri adalah salah satu alasan mengapa aku masih bisa bertahan dan selalu termotivasi untuk belajar di tempatku bekerja sekarang. Beliau adalah alasan mengapa aku selalu berani bermimpi. Aku ini tipe orang yang banyak maunya, banyak mimpinya. Satu mimpiku telah gagal di bulan lalu, tapi aku masih punya mimpi-mimpi lain. Aku ingin menjadi penulis, entrepreneur, dan pengajar. Mimpiku mungkin tidak sama dengan Bu Indri, tapi aku ingin punya semangat yang sama dengan yang beliau punya. Bu Indri adalah inspirasiku. Mungkin Tuhan telah menakdirkan aku untuk bertemu dengannya di kantor ini. Mungkin ini adalah jawaban Tuhan atas keragu-raguanku sebelumnya akan kekuatan mimpi.
Sebulan yang lalu, Bu Indri dipromosikan untuk mengemban tugas sebagai Logistic Manager. Memang judulnya masih sama-sama Manager, tapi cakupan pekerjaannya jadi lebih luas. Personil yang ada di bawah tanggung jawabnya pun semakin banyak. Tidak mungkin jika tidak ada sesuatu di diri Bu Indri yang membuat beliau dipercaya untuk mengemban tanggung jawab yang lebih besar. Aku jadi ingat jargon SMA-ku dulu,
Knowledge is power but character is more
Ya, orang pintar itu biasa, tapi orang pintar yang punya good attitude itu baru luar biasa.
Akhir bulan ini aku akan mempresentasikan hasil program MT yang telah aku lalui selama setahun. Aku ingin presentasi ini menjadi kado sebagai rasa terima kasihku untuk Bu Indri. Tulisan ini pun aku dedikasikan khusus untuk Bu Indri. For my boss, my rockstar.
Komentar