Peucang Trip
Setelah teman saya berhasil mempromosikan Pulau Peucang kepada saya, akhirnya kami berdua memutuskan untuk mengikuti Peucang Trip ini dengan rombongan backpacker lainnya yang dikoordinir oleh satu tim penggemar backpacker yang menamai dirinya Baduy Packer. Trip ini kami lakukan tanggal 23 sampai 25 Maret 2012 yang lalu. Tanggal 23 Maret 2012 kami berkumpul di meeting point yang sudah ditentukan, yaitu di Pelataran Dunkin Donuts Plaza Semanggi, Jakarta. Sekitar pukul 23.00 kami memulai perjalanan Peucang Trip ini menggunakan sebuah bus pariwisata dengan kapasitas 50 orang. Ini adalah perjalanan ala backpacker yang pertama untuk saya dan teman saya. Dari seluruh peserta Peucang Trip ini, dua diantaranya yang paling menarik perhatian saya adalah seorang anak kecil laki-laki berumur 6 tahun dan seorang ibu berusia 50 tahun-an. Saya pikir, trip ala backpacker ini pesertanya hanya kalangan usia 20 sampai 30 tahun-an, tapi ternyata tidak. It will be interested!, saya pikir saat itu. Thanks to my friend, Junita, yang telah berhasil menghasut saya untuk mengikuti trip ini.
Pulau Peucang
adalah salah satu pulau yang berada di daerah Selat Sunda, Ujung Kulon, Banten.
Perjalanan ke pulau ini tidak sebentar, namun perjalanan jauh nan melelahkan
itu terbayar dengan keindahan pantai dan pasirnya yang super putih dan bersih.
Dari Jakarta, dibutuhkan waktu sekitar 5-6 jam perjalanan darat sampai ke Pulau
Sumur yang berada di salah satu bagian ujung barat Propinsi Jawa Barat. Perjalanan
darat dari Jakarta kami akhiri pada tanggal 24 Maret 2012 sekitar pukul 05.30
pagi di Pulau Sumur. Sekitar 1 jam perjalanan darat menjelang tiba di Pulau Sumur, jalanan yang kami lewati
sangat menantang, khususnya untuk sang supir bus. Hal ini dikarenakan jalan
yang bisa dilalui untuk menuju Pulau Sumur memiliki tracking yang cukup sulit karena jalanan tidak rata. Jadi, 1 jam
itu bak perjalanan di laut berombak bagi kami. Dari Pulau Sumur, perjalanan
dilanjutkan dengan menggunakan perahu motor selama 3-4 jam sampai Pulau
Peucang. Di perjalanan ini kita akan melewati Pulau Umang, salah satu pulau
eksotis yang juga sudah terkenal menjadi tempat wisata dan memiliki resort di dalamnya. Seperti di lokasi
wisata laut lainnya, kondisi cuaca selama perjalanan menuju Pulau Peucang ini
bisa jadi cukup panas. Jadi, sangat direkomendasikan untuk menggunakan sunblock bagi yang kulitnya sensitif
dengan udara panas atau yang tidak ingin kulitnya berubah menjadi lebih gelap.
Satu
jam sebelum sampai Pulau Peucang kita akan segera memasuki daerah tanpa sinyal.
Setelah 4 jam perjalanan laut, maka tibalah kita di Pulau Peucang. Kelelahan 4
jam perjalanan laut seolah hilang begitu saja saat melihat pantai dan pasir
putih di Pulau Peucang ini. Sebagian besar rombongan segera mengabadikan
keindahan alam yang ada di depan mata tersebut, sebagian lainnya segera
menceburkan diri dari perahu untuk merasakan sensasi loncat dari perahu dan
berenang bersama ikan-ikan kecil yang berada di sekitar dermaga. One word that I could say for Peucang is
priceless.
Wisata selanjutnya adalah
mengunjungi Savana Cidaon yang berada di seberang Pulau Peucang. Jarak kurang
dari 2 km dapat ditempuh dengan menggunakan perahu untuk menuju Savana Cidaon
ini. Saat kami ke Savana Cidaon ini, hari sudah cukup sore. Tepat saat semua
peserta menaiki perahu dan akan berangkat, hujan cukup deras turun. Sekitar 3
menit pertama, perjalanan kami ditemani hujan. Tapi lagi-lagi, perjalanan yang
melelahkan ataupun suasana cuaca yang tidak nyaman tersebut segera hilang
tergantikan oleh keindahan pelangi yang muncul segera setelah hujan reda. Itu
adalah pelangi terindah yang pernah saya lihat. Sangat jelas dan terdiri dari 2
lapisan. Oh God, again, It’s priceless.
Kembali membicarakan tentang Pulau
Peucang, satu hal yang paling saya nikmati di pulau ini pastinya adalah
lautnya. Berenang dengan gaya punggung pada pagi hari di lautnya yang bening
ditemani dengan pasir putihnya sambil memandangi pemandangan awan dan
pegunungan itu sesuatu sekali. Suasana
yang cocok sekali untuk menenangkan pikiran. Hal yang tak kalah menarik di
Pulau Peucang ini menurut saya adalah awannya. Pemandangan awan di pulau ini
entah kenapa selalu terlihat indah, bahkan ada salah seorang peserta trip yang
mengabadikan momen pergerakan awal dengan kamera digitalnya. Sensasi lain yang
sangat sesuatu adalah loncat dari pinggir dermaga ke laut dimana banyak
ikan-ikan kecil berenang di dalamnya. Serasa melepas segala penat ke dalam
perairan laut dan diganti dengan indahnya sambutan ikan-ikan kecil saat kita
ada di dalam perairan. Selain itu, pemandangan sunset dan sunrise merupakan
suatu sasaran objek indah bagi para pecinta fotografi.
Peucang Trip ini tidak akan pernah
saya lupakan dan sangat direkomendasikan bagi para pecinta wisata laut. Bagi
yang memiliki hobi snorkling, bisa
juga melakukan snorkling di beberapa
spot perairan laut Pulau Peucang, namun menurut sebuah sumber, bisa juga
mengunjungi Pulau Oar untuk menikmati keindahan dasar laut yang lebih
memuaskan.
Komentar
mind sharing the accommodation and the cost?